Perkembangan standar akuntansi internasional yang seragam merupakan fenomena baru dan perkembangan standar yang seragam ini pun masih dalam tahap infancy. Sebagai contoh, Uni Eropa tidak mewajibkan penggunaan IFRS untuk perusahaan publik meraka sampai dengan tahun 2005. Hasilnya, masih relatif sedikit data yang mengungkapkan konsekuensi ekonomi dari kewajiban adopsi/penggunaan IFRS. Dengan diterapkannya IFRS dibeberapa Negara, pasti ada dampak yang timbul pada negara tersebut.
Armstrong, Barth,
Jagonlizer dan Riedl (2007) menguji reaksi di pasar modal di Eropa setelah
penerapan IFRS mulai tahun 2005 di negara-negara Uni Eropa. Adopsi IFRS di Uni
Eropa merupakan perubahan fundamental terhadap laporan keuangan dan menimbulkan
kontroversi dan perdebatan yang sampai ke petinggi pemerintahan. Hal-hal yang menjadi
kontroversi dan perdebatan adalah yang berkenaan dengan manfaat versus biaya
dari pengadopsian IFRS dan implikasi apabila konvergensi IFRS dimodifikasi di
standar akuntansi lokal. Armstrong et. all. (2009) lebih tepatnya ingin
meneliti reaksi pasar modal Eropa terhadap modifikasi konvergensi IFRS di
negara Eropa.
Penelitian mereka
bermula dari hipotesis investor bereaksi secara positif terhadap penerapan IFRS
apabila investor mempunyai ekspektasi aplikasi IFRS akan menghasilkan kualitas
informasi laporan keuangan, yang menurunkan asimetri informasi antara
perusahaan dan investor dan risiko informasi dan biaya modal. Investor juga
percaya penerapan IFRS memiliki banyak manfaat seperti menurunkan biaya untuk
membandingkan laporan keuangan satu perusahaan dengan yang lain yang akan
mendorong pasar modal Eropa yang lebih kompetitif secara global. Di sisi lain,
dimungkinkan investor di Eropa bereaksi negatif terhadap adopsi IFRS apabila
perusahaan, yang menerapkan IFRS, menghasilkan laporan keuangan yang memiliki
kualitas yang lebih rendah. Sebagai contoh IFRS tidak secara cukup mencerminkan
perbedaan-perbedaan regional yang menyebabkan perbedaan dalam standar akuntansi
lokal.
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa pasar akan bereaksi positif untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai kualitas informasi yang tinggi setelah penerapan IFRS, sesuai dengan harapan investor akan manfaat dari penerapan IFRS untuk mengurangi asimetri dalam informasi.
Berdasarkan hasil pengujian diperoleh kesimpulan bahwa pasar akan bereaksi positif untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai kualitas informasi yang tinggi setelah penerapan IFRS, sesuai dengan harapan investor akan manfaat dari penerapan IFRS untuk mengurangi asimetri dalam informasi.
Cuijpers dan Buijink
(2005) menggunakan estimasi biaya modal implikasian (implied cost of capital
estimates) dan tidak menemukan perbedaan yang signifikan antara perusahaan yang
menggunakan standar lokal dengan IFRS di negara-negara Uni Eropa. Daske (2006)
menguji adopsi IFRS secara sukarela oleh perusahaan-perusahaan Jerman dan
menemukan bahwa perusahaan-perusahaan IFRS menunjukkan biaya modal ekuitas
lebih tinggi daripada perusahaan-perusahaan dengan standar akuntansi Jerman.
Daske, Hail, Leuz, and Verdi (2007a) menunjukkan bahwa perusahaan dengan komitmen
“serius” untuk mengadopsi IFRS mempunyai biaya modal lebih tinggi manfaat biaya
modal dan likuiditas pasar dibandingkan dengan perusahaan yang secara sederhana
mengadopsi IFRS hanya sebagai “label”.
Platikanova (2007)
menguji ukuran likuiditas pasar pada perusahaan-perusahaan di empat negara
Eropa. Selain menemukan perubahan heterogen dalam ukuran likuiditas di empat
negara setelah adopsi IFRS, Platikanova (2007) juga menemukan bahwa secara
penurunan secara keseluruhan dalam perbedaan likuiditas antar negara setelah
adopsi IFRS. Daske, Hail, Leuz and Verdi (2007b) juga menguji dampak adopsi
IFRS di 26 negara terhadap likuiditas pasar, biaya modal ekuitas dan Tobin’s Q.
Mereka menemukan bahwa, secara rata-rata, likuiditas pasar dan penilaian ekuitas
meningkat di sekitar pengenalan adopsi mandatory IFRS di negara-negara yang
mereka uji. Namun, keunggulan dan manfaat pasar ini hanya ada di negara-negara
dengan rezim strict enforcement dan lingkungan institusioal yang menyediakan
insentif pelaporan yang kuat. Menariknya, mereka menemukan bahwa dampak pasar
modal setelah adopsi wajib IFRS adalah lebih pronounced untuk
perusahaan-perusahaan yang pada awalnya secara sukarela (voluntarily) beralih
ke IFRS sebelum menjadi diwajibkan.
Di Indonesia sendiri, implementasi
IFRS dapat memberikan dampak dalam dunia bisnis dan jasa audit di Indonesia.
Berikut ini adalah berbagai dampak dalam penerapan IFRS :
1. Akses
ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan
lebih mudah dikomunikasikan ke investor global.
2. Relevansi
laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar.
3. Kinerja
keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harga
fluktuatif.
4. Smoothing
income menjadi semakin sulit dengan penggunakan balance sheet approach dan fair
value.
5. Principle-based
standards mungkin menyebabkan keterbandingan laporan keuangan sedikit menurun
yakni bila penggunaan professional judgment ditumpangi dengan kepentingan untuk
mengatur laba (earning management).
6. Penggunaan
off balance sheet semakin terbatas.
Konvergensi ke IFRS ke
dalam standar akuntansi di tingkat lokal mempunyai tanggapan yang beragam di
negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, yang pada umumnya menerima
pengadopsian IFRS sebagai standar akuntansi lokal. Penerapan IFRS menimbulkan
kesulitan dan ketidakpraktisan dalam penerapannya, terutama dalam masalah
penentuan fair value terhadap penilaian suatu aset dan kewajiban. Dan dampak
penerapan IFRS bagi perusahaan di beberapa negara sangat beragam tergantung
jenis industri, jenis transaksi, elemen laporan keuangan yang dimiliki, dan
juga pilihan kebijakan akuntansi. Ada yang perubahannya besar sampai harus
melakukan perubahan sistem operasi dan bisnis perusahaan, namun ada juga
perubahan tersebut hanya terkait dengan prosedur akuntansi.
Demikianlah yang dapat
penulis sampaikan mengenai materi yang menjadi bahasan kali. Semoga penulisan
ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi para pembaca.
Sumber:
http://irvandesmalcpa.wordpress.com/2011/12/07/konvergensi-ifrs-suatu-kajian-literatur/
http://fauzanmisra.blogspot.com/2010/12/studi-empiris-yang-menguji-dampak.html
http://elraihany.wordpress.com/2013/04/24/konvergensi-ifrs-di-indonesia-perkembangan-dan-dampaknya-terhadap-bisnis-dan-auditor/
http://irvandesmalcpa.wordpress.com/2011/12/07/konvergensi-ifrs-suatu-kajian-literatur/
http://fauzanmisra.blogspot.com/2010/12/studi-empiris-yang-menguji-dampak.html
http://elraihany.wordpress.com/2013/04/24/konvergensi-ifrs-di-indonesia-perkembangan-dan-dampaknya-terhadap-bisnis-dan-auditor/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar